PANCASILA DIKALAHKAN MANOHARA
Setiap 1 juni bangsa indonesia selalu memperingati hari kelahiran Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Sebagai hari kelahiran dasar negara, sudah selayak dan sepantasnyalah hari itu diperingati dengan istimewa dan dijadikan sebagai momen refleksi bangsa terhadap Pancasila, sudah sejauh manakah Pancasila itu telah kita pedomani dan amalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hari yang layaknya diistimewakan dan diberitakan dengan liputan khusus oleh media, ternyata kalah bersaing dengan pemberitaan kasus manohara yang melarikan diri dari Malaysia melalui Singapura.
Setiap media, baik cetak dan elektronik dan media online dan blog juga terkena sindrom Manohara. Adapun berita hari kelahiran Pancasila hanyalah ibarat bumbu dari setiap headline berita. Sehingga banyak yang masyarakat tidak mengetahui bahwa tanggal 1 juni kemaren merupakan hari lahirnya dasar negara mereka.
Kenyataan ini sangat memilukan, ditengah Indonesia yang mengalami krisis Nasionalisme hal ini terjadi. Media yang selain media informasi, seharusnya juga menjadi media edukasi bagi masyarakat, apalagi hal ini menyangkut dasar negara kita Indonesia.
Bagaimana nantinya bangsa ini, dasar kita sendiri kita lupakan karena seorang, yang belum tentu kebenarannya. Sebagai bangsa yang besar sudah selayaknya lah kita lebih memandang kepentingan umum dari pada kepentingan kelompok dan golongan.
Bila Burung Garuda Pancasila hidup dan melihat ini, maka dia pasti menangis karena kesepian, ketika ulang tahunnya sepi karena seorang Manohara.
Jangan Menangis wahai Pancasila, Terbanglah dengan gagah perkasa diangkasa, cakar lawan dengan paruhmu.. Pemuda Indonesia Baru selalu mendukungmu.
Setiap 1 juni bangsa indonesia selalu memperingati hari kelahiran Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Sebagai hari kelahiran dasar negara, sudah selayak dan sepantasnyalah hari itu diperingati dengan istimewa dan dijadikan sebagai momen refleksi bangsa terhadap Pancasila, sudah sejauh manakah Pancasila itu telah kita pedomani dan amalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hari yang layaknya diistimewakan dan diberitakan dengan liputan khusus oleh media, ternyata kalah bersaing dengan pemberitaan kasus manohara yang melarikan diri dari Malaysia melalui Singapura.
Setiap media, baik cetak dan elektronik dan media online dan blog juga terkena sindrom Manohara. Adapun berita hari kelahiran Pancasila hanyalah ibarat bumbu dari setiap headline berita. Sehingga banyak yang masyarakat tidak mengetahui bahwa tanggal 1 juni kemaren merupakan hari lahirnya dasar negara mereka.
Kenyataan ini sangat memilukan, ditengah Indonesia yang mengalami krisis Nasionalisme hal ini terjadi. Media yang selain media informasi, seharusnya juga menjadi media edukasi bagi masyarakat, apalagi hal ini menyangkut dasar negara kita Indonesia.
Bagaimana nantinya bangsa ini, dasar kita sendiri kita lupakan karena seorang, yang belum tentu kebenarannya. Sebagai bangsa yang besar sudah selayaknya lah kita lebih memandang kepentingan umum dari pada kepentingan kelompok dan golongan.
Bila Burung Garuda Pancasila hidup dan melihat ini, maka dia pasti menangis karena kesepian, ketika ulang tahunnya sepi karena seorang Manohara.
Jangan Menangis wahai Pancasila, Terbanglah dengan gagah perkasa diangkasa, cakar lawan dengan paruhmu.. Pemuda Indonesia Baru selalu mendukungmu.
1 komentar:
Yang salah bukan masyarakat tetapi kelemahan dari Pemerintah untuk memperingati hari hari nasional sudah luntur, sudah barang tentu rasa Nasionalisme masyarakat juga sudah luntur. Mulai sekarang hendaknya seperti Zaman Orde Caru setiap hari hari Nasional dilaksanakan upacara di setiap Instansi2 maupun Sekolah-sekolah.
Posting Komentar