Penyebab Kerusuhan Ambon - Konflik Horizontal kembali terjadi di Ambon dimana ada dua kelompok bertikai sehingga mengakibatakan kerusuhan. Penyebab Kerusuhan Ambon terjadi menurut Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Sutarman adalah seorang warga yang mengalami kecelakaan tunggal, selanjutnya si pengemudi diamuk kelompok massa tertentu. Tidak menerima perlakuan tersebut, maka pihak pengemudi yang digebukin masa kembali dan melancarkan balas dendam.
Berikut Kronologis Kerusahan Ambon menurut Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam :
Menurut dia, hal tersebut bermula dari kecelakaan yang terjadi pada seorang tukang ojek bernama Darkin Saimen. Ia mengalami kecelakaan tunggal.
"Kejadian dari kecelakaan murni yang dialami Darkin Saimen yang mengendarai sepeda motor. Ia dari arah stasiun TVRI, Gunung Nona, menuju pos Benteng," kata Anton.
"Di daerah sekitar tempat pembuangan sampah, yang bersangkutan hilang kendali dan menabrak pohon gadihu. Ia kemudian menabrak rumah seorang warga di sana bersama Okto," papar Anton di Mabes Polri, Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan, nyawa tukang ojek itu tak terselamatkan sebelum sampai ke rumah sakit. Hal inilah yang menimbulkan dugaan ia sebenarnya dibunuh, bukan karena kecelakaan.
"Dia dibawa ke rumah sakit dan meninggal. Lalu, ia diisukan dibunuh. Padahal, ia mengalami kecelakaan. Hasil otopsi dari dokter di sana bilang, dia kecelakaan murni. Berdasarkan keterangan saksi dan hasil otopsi, semua tidak ada tanda-tanda kekerasan. Itu kecelakaan murni," tutur Anton.
Pertikaian akibat kematian pria tersebut, kata Anton, terjadi antara dua kelompok. Mereka saling melempar batu dan merusak sejumlah fasilitas. "Dua kelompok memang melakukan lempar-melempar dan sekarang sudah diredam. Itu ada dua kelompok lama. Ya, kami tidak usah sebutkan. Tapi, yang jelas sudah bisa dikendalikan. Kami sudah memonitor perkembangan selanjutnya," ia menegaskan (kompas.com)
Sampai saat ini dikabarkan 1 orang meninggal akibat kerusahan tersebut, akibat kerusan itu juga, penduduk yang ada disekita kerusahan memilih untuk mengungsi mencari tempat yang aman.
Pihak TNI dan Polri saat ini siap siaga di lokasi kerusahan dan seluruh kota ambon, untuk mengantisipasi terjadinya kerusahan susulan.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto meminta semua pihak terus melakukan upaya damai di Ambon setelah terjadi kerusuhan di wilayah itu, Minggu (11/9/2011) siang.
"Saya sudah berkoordinasi langsung dengan Gubernur Maluku, Kapolri, serta Kepala BIN dan Panglima TNI. Mereka tengah bekerja agar kerusuhan tidak meluas," katanya di Jakarta.
Kerusuhan Ambon ini menunjukan kepada kita bahwa, betapa masih rapuhnya persatuan dan kesatuan kita sebagai sesama, rasa saling kasih mengasihi juga sangat masih jauh. Kemudian kita juga masih mudah di Provokasi. hal ini perlu mendapat perhatitian dari pihak terkait. Semoga saja ini bukan kerja-kerja intelijen.
Berikut Kronologis Kerusahan Ambon menurut Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam :
Menurut dia, hal tersebut bermula dari kecelakaan yang terjadi pada seorang tukang ojek bernama Darkin Saimen. Ia mengalami kecelakaan tunggal.
"Kejadian dari kecelakaan murni yang dialami Darkin Saimen yang mengendarai sepeda motor. Ia dari arah stasiun TVRI, Gunung Nona, menuju pos Benteng," kata Anton.
"Di daerah sekitar tempat pembuangan sampah, yang bersangkutan hilang kendali dan menabrak pohon gadihu. Ia kemudian menabrak rumah seorang warga di sana bersama Okto," papar Anton di Mabes Polri, Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan, nyawa tukang ojek itu tak terselamatkan sebelum sampai ke rumah sakit. Hal inilah yang menimbulkan dugaan ia sebenarnya dibunuh, bukan karena kecelakaan.
"Dia dibawa ke rumah sakit dan meninggal. Lalu, ia diisukan dibunuh. Padahal, ia mengalami kecelakaan. Hasil otopsi dari dokter di sana bilang, dia kecelakaan murni. Berdasarkan keterangan saksi dan hasil otopsi, semua tidak ada tanda-tanda kekerasan. Itu kecelakaan murni," tutur Anton.
Pertikaian akibat kematian pria tersebut, kata Anton, terjadi antara dua kelompok. Mereka saling melempar batu dan merusak sejumlah fasilitas. "Dua kelompok memang melakukan lempar-melempar dan sekarang sudah diredam. Itu ada dua kelompok lama. Ya, kami tidak usah sebutkan. Tapi, yang jelas sudah bisa dikendalikan. Kami sudah memonitor perkembangan selanjutnya," ia menegaskan (kompas.com)
Sampai saat ini dikabarkan 1 orang meninggal akibat kerusahan tersebut, akibat kerusan itu juga, penduduk yang ada disekita kerusahan memilih untuk mengungsi mencari tempat yang aman.
Pihak TNI dan Polri saat ini siap siaga di lokasi kerusahan dan seluruh kota ambon, untuk mengantisipasi terjadinya kerusahan susulan.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto meminta semua pihak terus melakukan upaya damai di Ambon setelah terjadi kerusuhan di wilayah itu, Minggu (11/9/2011) siang.
"Saya sudah berkoordinasi langsung dengan Gubernur Maluku, Kapolri, serta Kepala BIN dan Panglima TNI. Mereka tengah bekerja agar kerusuhan tidak meluas," katanya di Jakarta.
Kerusuhan Ambon ini menunjukan kepada kita bahwa, betapa masih rapuhnya persatuan dan kesatuan kita sebagai sesama, rasa saling kasih mengasihi juga sangat masih jauh. Kemudian kita juga masih mudah di Provokasi. hal ini perlu mendapat perhatitian dari pihak terkait. Semoga saja ini bukan kerja-kerja intelijen.
0 komentar:
Posting Komentar