Bahaya Neolibeberal
Neoliberalisme yang juga dikenal sebagai paham ekonomi liberal yang mengacu pada filosofi ekonomi-politik yang mengurangi atau menolak campur tangan pemerintah dalam ekonomi domestik, paham ini memfokuskan pada metode pasar bebas, pembatasan yang sedikit terhadap prilaku bisnis dan hak-hak pribadi.
Dalam kebijakan luar negeri, Neoliberalisme erat kaitannya dengan pembukaan pasa luar negeri melaluli cara-cara politis, menggunakan tekanan/intervensi ekonomi, diplomasi, dan/ atau militer. pembukaan pasar merujuk pada perdagangan bebas.
Neoliberalisme secara umum berkaitan dengan tekanan/intervensi politik multilateral, melalui berbagai kartel pengelolaan perdagangan seperti WTO, Bank Dunia, IMF dll. Ini mengakibatkan berkurangnya kebijakan pemerintah samapi titik minimum.
Bagi kaum neoliberal lebih baik inflasi rendah walaupun pengangguran tinggi daripada inflasi tinggi walaupun angka pengangguaran rendah. Tugas Pemerintah hanyalah menciptakan lingkungan yang nyaman dan stabil/ iklim insvestasi sehingga modal dapat bergerak. Pada titik ini kebijakan pemerintah mau tidak mau suka tau tidak suka akan memotong pengeluaran, pemotongan biaya-biaya publik agar supaya pemodal dapat menanamkan modal mereka dibidang tersebut.sehingga logika pasarlah yang berjaya diatas kehidupan publik.
Hal ini memang sengaja diciptakan sehingga permintaan dari masyarakat tinggi, ketika hal itu terjadi maka disitulah pemodal masuk untuk menawarkan modal mereka untuk dijadikan sebagai alat pemuas kebutuhan masyarakat tersebut.
Pemerintah diajak untuk melihat untung rugi dari setiap tindakan dan kebijakan yang dikeluarkan, prinsif efesiensi dan efektifitas lebih diarahkan kepada persoalan investor. Biaya pelayanan publik di anak tirikan.
Sebagai Negara yang masih berkembang yang sebagian masyarakatnya belum cerdas maka hal ini sangat membuat rakyat indonesia akan semakin menderita. Karena yang menguasai pasar adalah kaum pemodal.
Di satu sisi bila paham ini diterapkan di indonesia,maka pemodal akan rebutan menanamkan modalnya di tanah air karena sumber daya alam kita begitu berlimpah. Tentunya hal ini akan membuka lapangan kerja yang besar pula. Akan tetapi persoaalannya adalah dengan kualitas Sumber daya manusia Indonesia saat ini yang hanya pas-pasan, hal ini justru akan membuat rakyat indonesia hanya akan menjadi kuli di ditanahnya sendiri.
Ironisnya, nantinya sektor perekonomian yang selama ini sebagai lahan yang digarap rakyat untuk memenuhi kebutuhannya seperi Bertani, nelayan, juga akan digarap oleh pemodal. sehingga berakibat para petani dan nelayan juga akan kehilangan mata pencaharian mereka dan hanya bisa menjadi pekerja. Hal ini sudah mulai kita lihat, dimana banyak investor asing telah menanamkan modalnya pada sektor tersebut.
Jadi apabila Neoliberalisme dipaksakan maka akan terjadi revolusi ekonomi di indonesia, yang mengakibatkan rakyat akan menderita.
Neoliberalisme yang juga dikenal sebagai paham ekonomi liberal yang mengacu pada filosofi ekonomi-politik yang mengurangi atau menolak campur tangan pemerintah dalam ekonomi domestik, paham ini memfokuskan pada metode pasar bebas, pembatasan yang sedikit terhadap prilaku bisnis dan hak-hak pribadi.
Dalam kebijakan luar negeri, Neoliberalisme erat kaitannya dengan pembukaan pasa luar negeri melaluli cara-cara politis, menggunakan tekanan/intervensi ekonomi, diplomasi, dan/ atau militer. pembukaan pasar merujuk pada perdagangan bebas.
Neoliberalisme secara umum berkaitan dengan tekanan/intervensi politik multilateral, melalui berbagai kartel pengelolaan perdagangan seperti WTO, Bank Dunia, IMF dll. Ini mengakibatkan berkurangnya kebijakan pemerintah samapi titik minimum.
Bagi kaum neoliberal lebih baik inflasi rendah walaupun pengangguran tinggi daripada inflasi tinggi walaupun angka pengangguaran rendah. Tugas Pemerintah hanyalah menciptakan lingkungan yang nyaman dan stabil/ iklim insvestasi sehingga modal dapat bergerak. Pada titik ini kebijakan pemerintah mau tidak mau suka tau tidak suka akan memotong pengeluaran, pemotongan biaya-biaya publik agar supaya pemodal dapat menanamkan modal mereka dibidang tersebut.sehingga logika pasarlah yang berjaya diatas kehidupan publik.
Hal ini memang sengaja diciptakan sehingga permintaan dari masyarakat tinggi, ketika hal itu terjadi maka disitulah pemodal masuk untuk menawarkan modal mereka untuk dijadikan sebagai alat pemuas kebutuhan masyarakat tersebut.
Pemerintah diajak untuk melihat untung rugi dari setiap tindakan dan kebijakan yang dikeluarkan, prinsif efesiensi dan efektifitas lebih diarahkan kepada persoalan investor. Biaya pelayanan publik di anak tirikan.
Sebagai Negara yang masih berkembang yang sebagian masyarakatnya belum cerdas maka hal ini sangat membuat rakyat indonesia akan semakin menderita. Karena yang menguasai pasar adalah kaum pemodal.
Di satu sisi bila paham ini diterapkan di indonesia,maka pemodal akan rebutan menanamkan modalnya di tanah air karena sumber daya alam kita begitu berlimpah. Tentunya hal ini akan membuka lapangan kerja yang besar pula. Akan tetapi persoaalannya adalah dengan kualitas Sumber daya manusia Indonesia saat ini yang hanya pas-pasan, hal ini justru akan membuat rakyat indonesia hanya akan menjadi kuli di ditanahnya sendiri.
Ironisnya, nantinya sektor perekonomian yang selama ini sebagai lahan yang digarap rakyat untuk memenuhi kebutuhannya seperi Bertani, nelayan, juga akan digarap oleh pemodal. sehingga berakibat para petani dan nelayan juga akan kehilangan mata pencaharian mereka dan hanya bisa menjadi pekerja. Hal ini sudah mulai kita lihat, dimana banyak investor asing telah menanamkan modalnya pada sektor tersebut.
Jadi apabila Neoliberalisme dipaksakan maka akan terjadi revolusi ekonomi di indonesia, yang mengakibatkan rakyat akan menderita.
0 komentar:
Posting Komentar