Lumpur Lapindo Mengancam Pemerintah - Empat tahun sudah lumpur lapindo berkuasa atas Sidoarjo. Lumpur panas yang tidak terkendali ini berawal dari ekplorasi Gas yang dilakukan oleh Lapindo Brantas anak perusahaan Bakrie Group yang dimiliki oleh Ketua Harian Koalisi Pemrintahan SBY Aburizl Bakrie.
Hingga empat tahun kasus lumpur Lapindo berlangsung, pemerintah masih memberi kompensasi dan solusi-solusi palsu. Kerugian dan korban semburan lumpur hingga kini masih belum teratasi. Luapan lumpur diakibat eksplorasi gas PT Lapindo Brantas pada 29 Mei 2006 lalu itu berdampak lebih besar terhadap lingkungan dan penduduk sekitar, terutama kaum perempuan dan anak-anak, akan tetapi Pemerintah seakan akan menutup mata akan hal ini.
Sejumlah kehancuran lingkungan yang disebabkan perusahaan milik Aburizal Bakrie itu. Seperti halnya tingkat hidrokarbon di udara yang telah mencapai 55 ribu ppm (part per million), meningkat 222 ribu kali lipat dari ambang batas normal: 0,24 ppm. Hal ini tentunya membuat lingkungan disekitar sidoarjo sudha tidak sehat, dna hal ini bisa saja akan menyebar ke daerah daerah alain apabila tidak diatasi secepatnya.
Saat ini volume lumpur diperkirakan telah mencapai 10 juta meter kubik, cukup merendam Jakarta setinggi paha orang dewasa. Bencana lain yang mengancam berasal dari gas metana yang muncul di mana-mana, tanah ambles dan rumah sewaktu-waktu bisa roboh. Bahkan bila pemerintah tidak cepat mencari solusinya maka sidoarjo bahkan jawa timur akan tenggelam beberapa tahun lagi. hal ini tentunya akan mengancam banyak lagi orang-orang yang tidak berdosa.
Mengingat ancaman yang ditimbulkan semakin serius, seharusnya pemerintah lebih proaktif dalam penanganan maupun pencegahan bukan hanya duduk, dengar, dan lihat serta memberi empati. SBY seharusnya mendesak pihak Bakrie untuk menyelesaikan masalah ini, dan jangan-jangan sekali-kali memakai uang rakyat, karena rakyat di daerah lain juga perlu diperhatikan.
Sejumlah kehancuran lingkungan yang disebabkan perusahaan milik Aburizal Bakrie itu. Seperti halnya tingkat hidrokarbon di udara yang telah mencapai 55 ribu ppm (part per million), meningkat 222 ribu kali lipat dari ambang batas normal: 0,24 ppm. Hal ini tentunya membuat lingkungan disekitar sidoarjo sudha tidak sehat, dna hal ini bisa saja akan menyebar ke daerah daerah alain apabila tidak diatasi secepatnya.
Saat ini volume lumpur diperkirakan telah mencapai 10 juta meter kubik, cukup merendam Jakarta setinggi paha orang dewasa. Bencana lain yang mengancam berasal dari gas metana yang muncul di mana-mana, tanah ambles dan rumah sewaktu-waktu bisa roboh. Bahkan bila pemerintah tidak cepat mencari solusinya maka sidoarjo bahkan jawa timur akan tenggelam beberapa tahun lagi. hal ini tentunya akan mengancam banyak lagi orang-orang yang tidak berdosa.
Video Terkini Keadaan Sidoarjo Setelah 4 Tahun Dikuasai Lumpur Lapindo
Mengingat ancaman yang ditimbulkan semakin serius, seharusnya pemerintah lebih proaktif dalam penanganan maupun pencegahan bukan hanya duduk, dengar, dan lihat serta memberi empati. SBY seharusnya mendesak pihak Bakrie untuk menyelesaikan masalah ini, dan jangan-jangan sekali-kali memakai uang rakyat, karena rakyat di daerah lain juga perlu diperhatikan.
Saatnya Anda Bijak Wahai Bapak Presiden, Turun Tanganlah Segera, Sebelum Anda Diturunkan Oleh Rakyat.
0 komentar:
Posting Komentar