Terima kasih atas kritikan para pembaca tentang tulisan beberapa hari lalu bertajuk : ribut melulu di tv. Saya sich sebenarnya fine2 saja dengan topik diskusi yang diperbincangkan, hanya saja tolong untuk pemilihan narasumbernya jangan yang asal pro-kontra tanpa kejelasan posisi yang berpihak pada kepentingan rakyat itu siapa ? Lihat saja debat kusir pengacara, ngomongnya sama2 soal keadilan dan hukum tapi kesannya yach membela kepentingan klien masing2, masyarakat cuman dibuat pusing dan lupa bahwa ada musuh bersama yang sebenarnya harus dibasmi, yakni koruptor dan mafia hukum.
Kalau infotainment membahas gosip selebritis, nach tv berita mengulas gosip politikus dan pejabat. Namun yang menarik adalah pada satu titik kedua tv ini sering tidak sepakat dalam meliput soal posisi Golkar. Lihat saja ketika kasus lumpur Porong masih berkumandang, yang satu menyerang ketidakberesan Lapindo dalam bertanggungjawab, satunya lagi belain apa yang katanya sudah ditanggulangi oleh Lapindo.
Kalau infotainment membahas gosip selebritis, nach tv berita mengulas gosip politikus dan pejabat. Namun yang menarik adalah pada satu titik kedua tv ini sering tidak sepakat dalam meliput soal posisi Golkar. Lihat saja ketika kasus lumpur Porong masih berkumandang, yang satu menyerang ketidakberesan Lapindo dalam bertanggungjawab, satunya lagi belain apa yang katanya sudah ditanggulangi oleh Lapindo.
Dan kini ketika fenomena Sri Mulyani muncul, MetroTV menuding ada ”muslihat” Golkar untuk mempetieskan kasus Century, sementara tvOne menjadi ”tameng” Aburizal Bakrie untuk menangkis tuduhan tersebut. Sepertinya setelah Surya Paloh hengkang dari Golkar dan mendirikan forum Nasional Demokrat, rivalitas kedua tokoh ini tersalurkan lewat media massa yang dikuasainya.
Mungkin ada rekan2 pembaca yang punya analisa tentang posisi industri pertelevisian sekarang ini dalam mengambil sikap politiknya sepertinya. Tolong imej yang saya tangkap tersebut diluruskan kalau salah ambil kesan atas duel sudut pandang MetroTV vs tvOne ini.
NB :
Untuk para pengamat dan politisi, tolong jangan bermain wacana soal apa kriteria (calon) menteri keuangan. Langsung sebut saja nama orangnya yang dijagokan jadi ketika pilihan presiden sudah dijatuhkan, nggak cuman bisanya ngomel bahwa sosok si X nggak cocoklah, nggak profesionallah, dan seterusnya.*Milis
0 komentar:
Posting Komentar