LAGI-LAGI PEMERINTAHAN SBY TIDAK ANTISIPATIF,
Tragedi kecealakaan yang menimpa Pesawat milik TNI jenis Hercules, meninggalkan banyak kenangan sedih yang mendalam bagi keluarga korban. Seperti mimpi disiang bolong, pesawat naas tersebut jatuh menimpa rumah penduduk sebelum akhirnya meledak yang berakibat banyak nyawa manusia yang tidak bersalah melayang. Keluarga Penumpang dan penduduk yang menjadi korban kecelakaan naas tersebut kini hanya bisa berserah kepada Maha pencipta semoga keluarga mereka yang telah pulang kerahmatnya dapat tepat disisiNya.
Kejadian Naas ini merupakan bukan hanya duka bagi keluarga korban, melainkan ikut menjadi duka seluruh Rakyat Indonesia.Menyikapi kecelakaan Pesawat Hercules ini, Presiden SBY melakukan kunjungan kepada keluarga korban untuk memberikan dukungan moral turut berbela sungkawa atas kejadian tersebut.
Setelah mengadakan kunjungan moral tersebut Presiden SBY langsung mengadakan rapat kabinet terbatas membicarakan mengenai hal tersebut. Menurut beliau bahwa setiap pesawat TNI harus diperiksa ulang agar supaya kejadian semacam ini tidak terulang.
Hal ini sebenarnya sangat mengusik kekritisan kita sebagai manusia, mengapa hal ini baru dilakukan, padahal menurut data yang ada bahwa kecelakaan pesawat milik TNI selama kurun 5 Tahun terakhir ini telah terjadi sebanyak 11 kali, artinya ada sekitar 2,2 kali kecelakaan setiap tahun.
Idealnya hal ini semenjak kecelakaan pertama, pemerintah harus telah menyikapinya secara serius dan mengambil langkah-langkah antisipatif agar kejadian yang seperti ini dapat diminimalkan.
Sekarang setelah kejadiannya telah merenggut banyak nyawa baru diadakan sebuah langkah-langkah antisipatif, apakah hal ini karena telah dekat dengan momen pilpres? Akan tetapi suka tidak suka mau tidak mau, kita juga harus menghargai langkah-langkah pemerintah saat ini walaupun sedikit terlambat, tapi untuk belajar tidak ada kata terlambat.
Tragedi kecealakaan yang menimpa Pesawat milik TNI jenis Hercules, meninggalkan banyak kenangan sedih yang mendalam bagi keluarga korban. Seperti mimpi disiang bolong, pesawat naas tersebut jatuh menimpa rumah penduduk sebelum akhirnya meledak yang berakibat banyak nyawa manusia yang tidak bersalah melayang. Keluarga Penumpang dan penduduk yang menjadi korban kecelakaan naas tersebut kini hanya bisa berserah kepada Maha pencipta semoga keluarga mereka yang telah pulang kerahmatnya dapat tepat disisiNya.
Kejadian Naas ini merupakan bukan hanya duka bagi keluarga korban, melainkan ikut menjadi duka seluruh Rakyat Indonesia.Menyikapi kecelakaan Pesawat Hercules ini, Presiden SBY melakukan kunjungan kepada keluarga korban untuk memberikan dukungan moral turut berbela sungkawa atas kejadian tersebut.
Setelah mengadakan kunjungan moral tersebut Presiden SBY langsung mengadakan rapat kabinet terbatas membicarakan mengenai hal tersebut. Menurut beliau bahwa setiap pesawat TNI harus diperiksa ulang agar supaya kejadian semacam ini tidak terulang.
Hal ini sebenarnya sangat mengusik kekritisan kita sebagai manusia, mengapa hal ini baru dilakukan, padahal menurut data yang ada bahwa kecelakaan pesawat milik TNI selama kurun 5 Tahun terakhir ini telah terjadi sebanyak 11 kali, artinya ada sekitar 2,2 kali kecelakaan setiap tahun.
Idealnya hal ini semenjak kecelakaan pertama, pemerintah harus telah menyikapinya secara serius dan mengambil langkah-langkah antisipatif agar kejadian yang seperti ini dapat diminimalkan.
Sekarang setelah kejadiannya telah merenggut banyak nyawa baru diadakan sebuah langkah-langkah antisipatif, apakah hal ini karena telah dekat dengan momen pilpres? Akan tetapi suka tidak suka mau tidak mau, kita juga harus menghargai langkah-langkah pemerintah saat ini walaupun sedikit terlambat, tapi untuk belajar tidak ada kata terlambat.
![[Valid RSS]](http://feedvalidator.org/valid-rss-rogers.png "Validate my RSS feed")
0 komentar:
Posting Komentar