PILPRES 2009 - NEOLIBERALISME VS KERAKYATAN 2

PILPRES 2009- NEOLIBERALISME VS KERAKYATAN 2 - Seperti yang telah diuraikan pada PILPRES 2009 - NEOLIBERALISME VS KERAKYATAN 1 tulisan pertama bahwa Sistem Neoliberalisme bukan sebuah sistem yang buruk akan tetapi untuk saat ini sistem ini belum cocok atau belum saatnya diterapkan di Indonesia mengingat saat ini Indonesia belum mempunyai modal yang cukup, karena Inti dari neoliberal adalah Modal, siapa yang mempunyai modal maka dialah yang memegang kendali.

Indonesia memang mempunyai modal yang sangat besar yaitu sumber daya alam yang begitu melimpah ruah akan tetapi dengan Sumber daya manusia seperti saat ini maka kita tidak akan mampu mengolah SDA alam itu menjadi lebih bernilai ekonomis, artinya Penguasaan nilai ekonomis terhapa Sumber daya alam kita itu belum kita pegang. Sehingga bisa kita prediksikan Indonesia hanya akan menjadi sapi perahan atau dengan kata lain habis manis sepah dibuang.

Dilain sisi kita memang butuh investor untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. dan investor akan sangat berkembang apabila kita memanjakan mereka tapi ada konsuekuensi yang harus kita hadapi yaitu sebagian besar masyarakat hanya akan menjadi Kuli karena kemampuan mereka yang belum dapat bersaing dengan Sumber daya manusia negara-negara neoliberal yang telah ada.

Ekonomi kerakyatan kesannya memang lebih mengena dengan situasi dan kondisi Indonesia saat ini karena rakyat memang sangat perlu diperhatikan dan dikedepankan, mulai dari pendidikan, kesehatan, karena kedua hal pokok inilah yang sangat penting dibenahi, karena apabila masyarakat telah pintar dan sehat maka sistem seperti apapun diterapkan maka masyarakat bisa berinetgrasi dengan baik dengan keadaan.

Sistem Neoliberlisme akan datang dengan sendirinya, tidak perlu dipaksakan. karena apabila dipaksakan maka hasinya juga kan prematur dan tidak sesuai dengan harapan.

Kedua sistem ini sebenarnya dapat berjalan beriringan, tergantung bagaimana kebijakan pemerintah mensiasati dan membagi ruang untuk kedua sistem tersebut, tentunya dengan aturan main (rule of law) yang jelas dan tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 sebagi jiwa dan Raga Republik Indonesia.

Konsep seperti inilah yang harus bisa dijelaskan kepada masyarakat dan dijalankan oleh paraRata Penuhcalon-calon pemimpin kita yang akan datang, jangan perang isu yang membuat rakyat semakin bingung dan akhirnya memilih untuk memilih GOLPUT.

Capres dan Wapres yang ikut pada PILPRES 2009 ini jangan hanya memikirkan bagaimana mereka supaya menang tapi pikirkan juga rakyat dan kemenagan bangsa ini, karena siapun tidak akan ada yang kalah bila Indonesia menang. Bila perlu satukan Konsep karena Indonesia bisa menang bila terwujud Persatuan dan kesatuan. Merdeka..!!!

0 komentar:

Berbagi OPINI

Subscribe Bookmark and Share

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

 Subscribe in a reader

Yahoo bot last visit powered by Scriptme Google bot last visit powered by Scriptme