PILPRES 2009 DAN POLITIK KARBITAN

PILPRES 2009 DAN POLITIK KARBITAN - Bila kita sering membeli buah-buahan dipasar, maka adakalanya kita menemukan buah yang kesannya muda tapi sudah masak dan siap dikonsumsi. Jenis buah yang sering kita jumpai yaitu sering pisang. Hal ini saya ketahui ketika pada suatu hari saya membeli pisang dipasar, ketika itu saya sedikit heran karena ada pisang dengan jenis yang sama tapi harganya berbeda, ketika saya pertanyakan hal itu kepada pedagang tersebut, dia mememberitahukan bahwa pisang yang lebih murah harganya itu tidak masak dipokok melainkan dikarbet yang artinya proses pematangannya dipercepat alias dipaksa.

Mendengar penjelasan pedagang tersebut saya kemudian membeli kedua-duanya, saya penasaran bagaimana sih rasanya ?, memang saya bisa saja bertanya bagaimana perbedaan rasa kedua pisang tersbut kepada pedagang tersebut, akan tetapi persoalan rasa setiap manusia kan relativ, dan pada saat itu memang saya berkeinginan untuk merasakan dan membuktikan bagaimana sebenarnya perbedaan kedua pisang tersebut.

Setelah sampai dirumah, saya langsung memakan kedua pisang tersebut. Pertama saya makan yang karbitan, setelah saya kunyah beberapa kali, rasanya memang sepert pisang dan manis, kemudian saya makan pisang yang masak dipokok. rasanya memang berbeda ada rasa lebih yaitu aromanya yang originil dan kesegaran pisang itu sendiri sehingga memberi rasa lebih nikmat.

Dari segores pengalaman saya tersebut bila dihubungakan dengan PEMILU Legislatif yang telah berlalu maupun PILPRES 2009 yang akan kita laksanakan juli nanti, maka ada semacam persamaan yang jelas dan nyata. Hal itu bisa kita lihat dari ;

Pemilu Legislatif 2009.
Pada pemilu legislatif 2009 kemaren ada beberapa hal yang kesannya dipercepat dan dipaksakan
  1. Adanya Perpu mengenai DPT.
  2. Adanya beberapa Partai yang kemudian hari baru diakui sebagai peserta pemilu.
  3. Adanya wacana pengunduran pemilu legilatif dkarenakan Masalah DPT yang belum sempurna, tapi entah mengapa akhirnya Pemilu tetap dilaksanakan.
  4. Adanya pemajuan tanggal penetapan Perhitungan suara nasional dari tanggal 19-20 mei menjadi 16 mei.Telah ditetapknaya Perolehan kursi DPR walaupun masi ada daerah yang masih bermasalah dalam penghitungan suara dan bebarapa caleg yang sudah meninggalpun ikut ditetapkan sebagai wakil rakyat.
Bebarapa "Karbitan" diatas ternyata mengahasilkan permasalahan-permasalahan. Memang menghasilkan buah tapi rasanya kurang memuaskan.

Demikian halnya dengan PILPRES 2009 yang sebentar lagi akan kita laksanakan aroma "Karbitan" juga sudah mulai nampak dan bisa kita langsung lihat sendiri, mulai dari "karbitan" dari pihak penyelenggara PEMILU maupun Kadindat CAPRES dan WAPRES yang bertarung pada PILPRES juli 2009 nanti. Aroma "Karbitan" itu bisa kita lihat dari berbagai fakta yaitu :

  1. Pemajuan jadwal kampanye CAPRES dan WAPRES
  2. Penentuan CAPRES dan WAPRES yang diusung oleh partai dan beberapa partai kesannya dipaksakan. Seperti SBY dengan Boediono yang menui Protes dari para partai Koalisi pendukungnya, tapi entah kenapa reda begitu saja.Kemudian MEgawati dengan Prabowo yang sebelumnya sama-sama ngotot menjadi CAPRES. Jusuf Kalla denga Wiranto terlampu cepat karena masih banyak kader-kadernya belum siap sehingga menimbulkan konflik intenal partai, contahnya Fadel Muhammad Salah seoarang Ketua DPD Golkar yang mejadi Tim Sukses SBY.
  3. Adanya seorang Istri Seorang Calon yang tiba-tiba mengubah penampilan, karena isu.
Beberapa hal diatas mengindikasikan bahwa ada semacam POLITIK KARBITAN, agar supaya tujuan bisa tetap tercapai yaitu buah Kursi PRESIDEN dan WAKIL PRESIDEN, persoalan apakah nanti rakyat merasakan buah karbetan itu memuaskan atau tidak hal itu persolan kedua bagi mereka. yang penting Buah tersebut cepat masak dan bisa dijual.

0 komentar:

Berbagi OPINI

Subscribe Bookmark and Share

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

 Subscribe in a reader

Yahoo bot last visit powered by Scriptme Google bot last visit powered by Scriptme