Capres Caper

Capres Caper-Saat ini bila kita dengar atau baca Capres maka kita langsung berpengertian bahwa kata ini menyatakan Calon Presiden, artinya Capres adalah Akronim dari Calon Presiden. Kemudian apabila kita mendengar dan membaca kata Caper maka kita secara otomatis memaknai kata itu adalah Cari Perhatian. Kedua Akronim ini Capres dan Caper secara sepintas mirip dan hanya mempunyai perbedaan sedikit. Walaupun pengertian dari kedua istilah ini sangat jauh berbeda.

Walau mempunyai pengertian yang sangat jauh berbeda, tapi kedua istilah ini sangat dekat dan bisa dikatakan hubungan mereka sangat mesra dan akrab pada saat ini. Kemesraan kedua istilah ini bak romeo dan juliet, sendok dan garpu, sayur dengan garam. Artinya dimana ada Capres pasti disitu ada Caper.

Caper memang sangat perlu untuk Capres supaya Capres dapat perhatian dari masyarakat, sehingga dapat menarik simpati masyarakat dan pada akhirnya nanti masyarakat tersebut dapat memberikan perhatianya pada Bilik suara dengan memilih Capres yang Caper tadi. Hal ini Pemuda Indonesia Baru menyebutnya dengan Politik Caper.

Politik Caper yang dilakukan oleh para Capres ini dapat kita lihat dari prilaku-prilaku politik Capres . Mulai dari bersalaman dengan rival sesama Capres, membuat pantun, turun ketempat-tempat kumuh, bersalaman dengan masyarakat dan banyak memberikan salam kehormatan dan hal-hal lainnya.

Ironisnya, hal-hal yang selama ini tidak dianggap kini mendapat perhatian yang besar dari . Seperti Kasus Manohara, Ambalat, Kasus Prita dan yang lagi hot adalah Kasus penganiyayaan Tenaga Kerja Wanita Indonesia yang bernama Siti hajar, sungguh-sungguh mendapat perhatian dari para Capres. Padahal selama ini kasus-kasus yang serupa tidak begitu banyak perhatian seperti pada saat ini.

Para Capres menunjukan bahwa mereka yang terbaik dengan memberikan padangan bagaiman nanti mereka memimpin bangsa ini 5 tahun kedepan dengan turun langsung kemasyarakat berdialog, salaman, dan bahkan ada acara peluk-pelukan segala.

Hal Ini memang sangat baik dan memang seperti inilah sejatinya seorang pemimpin. Tapi yang menjadi pertanyaan, mengapa hal dilakukan menjelang Pilpres, bukan dari dulu-dulu semenjak Capres itu belum menjadi Capres maupun Cawapres, kemudian apakah perhatian seperti ini akan berlanjut setelah mereka nantinya terpilih?

Saat ini memang Capres suka tidak suka, mau tidak mau, harus pandai-pandai Caper masyarakat jikalau mereka ingin di pilih oleh rakyat. Akan tetapi diharapkan Capres Caper ini bila menjadi Presiden nantinya, akan berubah menjadi Presiden yang perhatian terhadap rakyat. Caper yang dilakukan Capres dan Cawapres saat ini mungkin mencari bagaimana sebenarnya bentuk perhatian yang diharapkan rakyat, sehingga pada saat nanti mereka jadi Presiden dan wakil Presiden betul-betul perhatian pada rakyat. Semoga!


0 komentar:

Berbagi OPINI

Subscribe Bookmark and Share

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

 Subscribe in a reader

Yahoo bot last visit powered by Scriptme Google bot last visit powered by Scriptme