Menjadi Seorang Pemimpin-Pada jaman baholak ada sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana. Pemimpin itu mempunyai tiga orang anak yang bernama d, o,dan n. Pada suatu hari sang raja memanggil ketiga anak nya untuk membicarakan tetang siapa yang menjadi raja selanjutnya. Sang Ayahnda tidak dapat menentukan sendiri siapa yang bakal menjadi penerusnya karena si ayah sangat sayang kepada mereka bertiga dan raja juga tahu apa arti demokrasi.
Setelah mengutarakan maksud dan tujuannya mengundang ke tiga anaknya, Ketiga putera/i mahkota tersebut mengangguk tanda mengerti dan memahami maksud dari sang pemimpin. Untuk menentukan siapa yang bakal menjadi penerusnya maka sia ayah memberikan ujian kepada mereka. Hal ini dilakukan supaya ada rasa keadilan bagi putra putrinya. Ketiga anaknya disuruh untuk mengisi satu ruangan kosong/kamar yang ada di istana dengan apa saja tapi dengan cacatan harus penuh. Untuk itu mereka diberi bekal 1 keping emas.
ketiga anak itu menyetujui, dan si ayah berpesan agar kiranya siapun nanti yang menang mereka harus tetap menjadi satu kesatuan membangun kerajaan mereka karena raja tidak akan berarti tanpa kerjasama dari semua orang.
Kesokan harinya ketiga anak sang pemimpin tersebut langsung melaksanakan titah sang baginda. si n mengisi kama r kosong itu dengan air ternyata ada celah sehingga air keluar dan ruangan itu kurang penuh. Kemudian si d mengisinya dengan jerami akan tetapi masih ada ruangan kosong. kemudia datang si o, ia mengambila sebatang lilin dan meletakanya di tengah ruangan tersebut dan menyalakannya. Kamar itu penuh dengan cahaya terang. Melihat itu si ayah bertanya kepada ketiga anaknya siapa diantara kalian yang berhasil. si d dan n menyatakan bahwa si o lah yang berhasil.
Mendengar jawaban dari si d dn si n si ayah bertanya kepada si o, mengapa dia mengisi itu dengan sebatang lilin. Si o menjawab menjadi pemimpin itu haruslah seperti lilin. Memberi cahaya pencerahan ke setiap sudut, dan mampu menempatkan posisi ditengah dan rela berkorban untuk semua.
Bercermin dari cerita diatas akankah Pilpres 2009 yang sebentar lagi akan kita laksanakan akan menghasilkan pemimpin seperti Si 0?
Menurut Pemuda Indonesia Baru hal ini sangat mustahil. Hal ini dapat kita lihat dari prilaku-prilaku politik mereka yang lebih mengedepankan jalur politik kelompok, sulit mengakui kesalahan, melempar isu memojokan dll. sehingga bukan cahaya pencerahan yang di dapat masyarakat melainkan kegelapan dalam kebingungan.
Setelah mengutarakan maksud dan tujuannya mengundang ke tiga anaknya, Ketiga putera/i mahkota tersebut mengangguk tanda mengerti dan memahami maksud dari sang pemimpin. Untuk menentukan siapa yang bakal menjadi penerusnya maka sia ayah memberikan ujian kepada mereka. Hal ini dilakukan supaya ada rasa keadilan bagi putra putrinya. Ketiga anaknya disuruh untuk mengisi satu ruangan kosong/kamar yang ada di istana dengan apa saja tapi dengan cacatan harus penuh. Untuk itu mereka diberi bekal 1 keping emas.
ketiga anak itu menyetujui, dan si ayah berpesan agar kiranya siapun nanti yang menang mereka harus tetap menjadi satu kesatuan membangun kerajaan mereka karena raja tidak akan berarti tanpa kerjasama dari semua orang.
Kesokan harinya ketiga anak sang pemimpin tersebut langsung melaksanakan titah sang baginda. si n mengisi kama r kosong itu dengan air ternyata ada celah sehingga air keluar dan ruangan itu kurang penuh. Kemudian si d mengisinya dengan jerami akan tetapi masih ada ruangan kosong. kemudia datang si o, ia mengambila sebatang lilin dan meletakanya di tengah ruangan tersebut dan menyalakannya. Kamar itu penuh dengan cahaya terang. Melihat itu si ayah bertanya kepada ketiga anaknya siapa diantara kalian yang berhasil. si d dan n menyatakan bahwa si o lah yang berhasil.
Mendengar jawaban dari si d dn si n si ayah bertanya kepada si o, mengapa dia mengisi itu dengan sebatang lilin. Si o menjawab menjadi pemimpin itu haruslah seperti lilin. Memberi cahaya pencerahan ke setiap sudut, dan mampu menempatkan posisi ditengah dan rela berkorban untuk semua.
Bercermin dari cerita diatas akankah Pilpres 2009 yang sebentar lagi akan kita laksanakan akan menghasilkan pemimpin seperti Si 0?
Menurut Pemuda Indonesia Baru hal ini sangat mustahil. Hal ini dapat kita lihat dari prilaku-prilaku politik mereka yang lebih mengedepankan jalur politik kelompok, sulit mengakui kesalahan, melempar isu memojokan dll. sehingga bukan cahaya pencerahan yang di dapat masyarakat melainkan kegelapan dalam kebingungan.
0 komentar:
Posting Komentar