Puteri Indonesia Antara Prestitus dan Integritas

Puteri Indonesia Prestitus dan Integritas - Kontes pemilihan puteri indonesia kembali menjadi soroton, Dimana salah satu finalis dari kontes tersebut di indikasikan telah melakukan kebohongan. Adapun finalis terebut bernama Qory Sandioriva yang mewakili daerah luar biasa istemewa NAD.

Qory saat di atas panggung mengatakan kalau dirinya melepas jilbab demi Puteri Indonesia. Namun saat jumpa pers ia membantahnya. Pada malam final Puteri Indonesia 2009, yang digelar di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Jumat (9/10/2009) malam, Qory berujar kalau ia menanggalkan jilbabnya atas seizin Pemda NAD.

Jawaban Puteri Indonesia terpilih ini berbeda dengan apa yang dia katakan kepada wartawan setelah terpilih menjadi Puteri Indonesia 2009. QOry mengatakan kepada wartawan bahwa dia selama ini tidak mengenakan zilbab.

Kedua jawaban itu bisa dikatakan sebuah kebohongan yang sangat disayangkan. Hal ini kembali menimbulkan pertanyaan kepada kita, seperti apakah penilaian dari kontes tersebut.

Seperti yang kita ketahui NAD adalah sebuah Propinsi di Indonesia yang menerapkan Hukum islam, dimana pada hukum islam ada kewajiban bagi para penganutnya untuk menutupi aurat, dengan memakai jilbab, telebih lebih pada masyrakat yang bedomisili di serambi mekah tersebut.

Jadi seharusnya puteri Indonesia 2009 sejak awal memakai Jilbab karena mewakili daerah yang mempunyai budaya hukum yang mewajibkan penduduknya memakai jilbab. Apakah ketidak patuhan dari seoarang Qory tidak diperhatikan oleh tim juri puteri indonesia? Padahal kriteria puteri indonesia bukan hanya menonjolkan kencantikan semata tapi juga kecerdasan dan integritas mereka.

Pristiwa ini kembali memberikan sebuah ketidak percayaan kepada penyelenggara puteri indonesia bahwa kontes ini bertujuan untuk memilih duta indonesia dalam mempromosikan indonesia di dunia internasional. Kontes ini hanya sebagai yang hanya mengejar prestitus yang mengenyampingkan integritas.

Lihat saja puteri-puteri indonesia sebelumnya, kebanyakan dari alumnus puteri indonesia tidak layak menjadi sebuah ikon contoh yang baik bagi masyarakay indonesia. Perceraian, berbohong, menunjukan aurat. Puteri Indonesia yang mengikuti kontes ini hanya mencari popularitas bukan niat yang luhur untuk memabawa indonesia kearah lebih baik. Bubarkan saja Yayasan Puteri Indonesia.

0 komentar:

Berbagi OPINI

Subscribe Bookmark and Share

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

 Subscribe in a reader

Yahoo bot last visit powered by Scriptme Google bot last visit powered by Scriptme