Neoliberalisme Membawa Generasi Muda Menjadi Pekerja Seks - Sungguh hal yang sangat memperihatinkan ketika ada kabar bahwa ada sekitar 25 % pekerja seks komersil di kota sukabumi adala pelajar. Hal ini bukan saja kabr yang meperihatinkan akan tetapi harus dicari jalan keluar oleh pemerintah.
Menurut Koordinator Lapangan (Korlap) Gerakan Peduli Narkoba dan AIDS (GPNA) Kota Sukabumi bahwa penyebab pelajar menjadi Wanita Pekerja seks karena faktor ekonomi yang berkembang menjad gaya hidup mewah. Para pelajar ang kurang mampu tergiur dengan temannya yang memiliki barang mewah, seperti handphone, sehingga mereka berkeinginan untuk menjadi WPS.
Tergiurnya para pelajar ini dikarenakan pemerintah begitu bebasnya memberikan pasar kepada prodak-prodak mewah masuk ke indonesia tanpa pernah melakukan sebuah tinjuan kritis terhadap apa dampaknya terhadap kehidupan masyarakat. Iklan yang begitu menggiurkan dan tontonan yang seleli menunjukan kemewahan ditelevisi aakan lambat laun merangsang keinginan setiap msyarakat mencoba tawaran yang wah tersebut.
Kondisi ini juga tidka terlepas dari peran media yang selalu menayangkan iklan-iklan yang tidak pernah mempertimbangkan situasi dan kondisi masyarakat begitu juga halnya sinetron maupun drama yang ditayangkan. Begitu juga halnya Publik figure terutama selebritis yang selalu mempertontonkan gaya hidup mewah.
Kebebasan pasar yang diberikan kepada pengahasil prodak-prodak mewah ini untuk menjual prodaknya di indonesia tanpa pernah memperhatikan keadaan nyata masyarakat indonesia akan sangat berdampak buruk. Akibatnya telah jelas kita lihat di Sukabumi.
Pemuda Indonesia Baru yakin bahwa kejadian seperti itu tidak saja terjadi di sukabumi akan tetapi hampir disetiap daerah di indonesia. Coba saja kita perhatikan didaerah kita masing-masing.
Menurut Koordinator Lapangan (Korlap) Gerakan Peduli Narkoba dan AIDS (GPNA) Kota Sukabumi bahwa penyebab pelajar menjadi Wanita Pekerja seks karena faktor ekonomi yang berkembang menjad gaya hidup mewah. Para pelajar ang kurang mampu tergiur dengan temannya yang memiliki barang mewah, seperti handphone, sehingga mereka berkeinginan untuk menjadi WPS.
Tergiurnya para pelajar ini dikarenakan pemerintah begitu bebasnya memberikan pasar kepada prodak-prodak mewah masuk ke indonesia tanpa pernah melakukan sebuah tinjuan kritis terhadap apa dampaknya terhadap kehidupan masyarakat. Iklan yang begitu menggiurkan dan tontonan yang seleli menunjukan kemewahan ditelevisi aakan lambat laun merangsang keinginan setiap msyarakat mencoba tawaran yang wah tersebut.
Kondisi ini juga tidka terlepas dari peran media yang selalu menayangkan iklan-iklan yang tidak pernah mempertimbangkan situasi dan kondisi masyarakat begitu juga halnya sinetron maupun drama yang ditayangkan. Begitu juga halnya Publik figure terutama selebritis yang selalu mempertontonkan gaya hidup mewah.
Kebebasan pasar yang diberikan kepada pengahasil prodak-prodak mewah ini untuk menjual prodaknya di indonesia tanpa pernah memperhatikan keadaan nyata masyarakat indonesia akan sangat berdampak buruk. Akibatnya telah jelas kita lihat di Sukabumi.
Pemuda Indonesia Baru yakin bahwa kejadian seperti itu tidak saja terjadi di sukabumi akan tetapi hampir disetiap daerah di indonesia. Coba saja kita perhatikan didaerah kita masing-masing.
0 komentar:
Posting Komentar